Diberdayakan oleh Blogger.

4 Ahli Sejarah yang Meneliti Fosil di Indonesia

>> Minggu, 27 Maret 2011

    Pada postingan kali ini saya akan menjelaskan tentang 4 ahli Sejarah yang Meneliti Fosil di Indonesia. Jika ada kesalahan dan kekurangan saya minta maaf. 4 Ahli Sejarah yang saya maksutkan adalah:

    1.Eugene Dubois. Ia mempunyai nama lengkap Marie Francois Thomas Dubois, lahir pada 28 Januari 1858 yang merupakan ahli atonomi berkebangsaan Belanda yang lahir di Eijsden. Dubois meninggalkan Belanda menuju Indonesia untuk mencari fosil bentuk antara kera san manusia yang berpedoman pada teori Darwin. Dubois mengawali pencariannya di Sumatra, tetapi ia tidak menemukan apa-apa, lalu ia pindah ke Pulau Jawa. Dubois melakukan pencarian di Tulungagung yang akhirnya ditemukan lah fosil manusia yang ia sebut Homo Wajakensis. Setelah itu ia melakukan pencarian di daerah Trinil dan menemukan fosil Pithecanthropus Erectus. 


    2.Dr. Prof. Teuku Jacob. Ia lahir di Peurlak, Aceh Timur pada 6 Desember 1929. Ia adalah ilmuwan yang terus memperjuangkan penemuannya bahwa fosil di Flores bukan spesies baru, tetapi bagian dari salah satu subspesies Homo Sapiens dengan ras Austromelanesid. Dr. Prof. Teuku Jacob menolak anggapan para ahli Barat bahwa manusia purba di kawasan Sangiran, Solo bertradisi mengayau (memenggal kepala lalu memakan otak sesamanya). Ia melakukan penelitian di Desa Sangiran yang akhirnya ditemukanlah 13 fosil dan fosil terakhir ditemukan di Desa Sambung Macan Sragen pada tahun 1973.

    3.Duifjes, adalah seorang peneliti yang menemukan manusia purba di daerah Perning, Mojokerto, Jawa Timur yang kemudian diberi nama Pithecanthropus Mojokertensis. Di samping itu juga melakukan penelitian di Desa Sangiran

    4.Von Koenigswald. Ia mempunyai nama lengkap Gustav Heinrich Ralph (sering disingkat G.H.R.) Von Koenigswald. Ia adalah paleontolog dan geolog yang melakukan penelitian terhadap homonin, termasuk Homo Erectus. Ia memberikan banyak kontribusi terhadap paleontologi selama kariernya. Penemuannya dan penelitiannya mengenai fosil hominin di Jawa dan penelitiannya mengenai fosil penting lainnya di Asia Tenggara memberinya reputasi sebagai salah satu figur paleo-antropologi abad ke-20. Penelitian yang ia lakukan di Sangiran akhirnya menemukan fosil Meganthropus Palaeojavanicus.

Semoga bermanfaat....

Read more...

Pengertian Manusia Purba

>> Senin, 21 Maret 2011

    Sudahkah anda tau apa itu Zaman Pra-Aksara? Jika sudah tau, sekarang saya akan menjelaskan apa itu Manusia Purba dan jika belum, baca dulu artikel saya yang lain yaitu Pengertian Zaman Pra-Aksara. Langsung saja akan saya jelaskan apa Manusia Purba itu.
   Pada zaman plestosin kira-kira 1,9 juta tahun yang lalu, di Indonesia telah dihuni oleh manusia. Manusia yang hidup pada zaman itulah yang disebut sebagai Manusia Purba. Jadi yang disebut manusia purba adalah manusia yang hidup pada zamanpurba/zaman prasejarah/zaman pra-aksara/zaman nirleka. Berikut ciri-ciri manusia purba:

  1. Berjalan tegak dengan menggunakan kedua kakinya
  2. Memiliki akal dan volume otak yang lebih besar daripada primata lain.
  3. Mengenal bahasa/ dapat berbicara.
  4. Hidup berkelompok dan mengenal pembagian tugas/kerja.
  5. Memiliki peradaban.
  
    Keberadaan manusia purba dapat diketahui dari fosil-fosil yang ditemukan. Fosil adalah sisa-sisa tumbuhan, hewan, dan bekas kerangka manusia yang sudah membatu. Para ahli sejarah berusaha merekonstruksikan bentuk dan cara hidup manusia pada saat itu dengan melakukan penggalian pada lapisan tanah. Sumber-sumber informasi tentang kehidupan purba masa itu dapat kita ketahui dari:
  1. Hasil penggaliann fosil. Fosil yang dapat memberi petunjuk tantang kehidupan manusia masa purba dan sebagainya disebut fosil pandu atau leitfosil.
  2. Tempat perlindungan di bawah karang (abris sous Roche) yang ditemukan di teluk Triton (Irian Jaya), Pulau Seram, dan di Sulawesi Selatan.
  3. Dapur sampah (kjokkenmoddinger) yang ditemukan di Medan (Sumatra Utara), dan Langsa (Aceh).
  4. Alat-alat yang digunakan oleh manusia purba (artefak) seperti beliung persegi, kapak lonjong, kapak genggam, serpih, alat pemukul kayu dan lain-lain.
Sekarang anda mengerti apa Manusia Purba itu kan....Semoga postingan saya ini dapat menambah wawasan anda dan juga bermanfaat bagi anda. Sampai jumpa dipostingan yang lain.

Read more...

Pengertian Zaman Pra-Aksara

>> Minggu, 20 Maret 2011

            Masa pra-aksara atau juga disebut juga masa prasejarah. Masa ini merupakan zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Manusia yang hidup pada zaman prasejarah disebut manusia purba. Peradaban manusia mulai berkembang sejak masa purba atau disebut masa pra-aksara. Apakah yang dimaksud masa pra-aksara? Pra-aksara berasal dari kata “pra” yang artinya sebelum dan “aksara” yang artinya tulisan. Jadi, masa pra-aksara arinya zaman ketika manuia belum mengenal tulisan.

            Dalam bahasa Inggris, masa prasejarah diebut “prehistory”. Prehistory berasal dari kata “pre” yang artinya sebelum dan “history” yang artinya sejarah. Jadi prehistory artinya sebelum zaman sejarah. Zaman prasejaah disebut juga zaman “nirleka”. Nirleka berasal dari kata “nir” yang artinya tidak dan “leka yang bearti tulisan. Jadi zaman nirleka juga berarti zaman ketika manusia tidak mengenal tulisan.
           
            Pada zaman pra-aksara manusia belum meninggalkan bukti-bukti tertulis. Bagaimanakah cara kita mempelajari kehidupan manusia pada zaman tersebut? Untuk mengetahui kehidupan pada masyarakat pada masa pra-aksara, kita dapat melakukan penelitian terhadap benda-benda purbakala yang ditemukan, misalnya fosil dan artefak.

            Fosil adalah sisa makhluk hidup dan tumbuhan yang telah membatu. Fosil yang dapat memberi petunjuk tentang kehidupan manusia zaman pra-aksara disebut fosil pandu atau “leitfosil”. Ilmu yang mempelajari tentang fosil adalah “palaentologi”. Sedangkan artefak adalah alat-alat yang digunakan oleh manusia purba untuk memenuhi kebutuhannya. Alat-alat tersebut terbuat dari batu, tulang,duri, maupun logam.

            Selain paleontologi, untuk mempelajari zaman prasejarah, para ahli benda purbakalajuga menggunakan ilmu lainnya, misalnya Paleoantropologi dan Geologi. Paleontropologi yaitu ilmu yang mempelajari cirri-ciri fisik manusia dari zzaman pra-aksara sampai sekarang. Sedangkan geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang lapisan-lapisan tanah. Melalui ilmu ini kita dapat mengetahui umur fosil berdasarkan umur lapisan tanah atau batuan tempat ditemukannya fosil tersebut.

            Ada taiga macam cara mempelajari peninggalan sejarah zaman purba, yaitu secara Stratigrafi, Tipologi dan Kimiawi. Dibawah ini penjelasannya.

    1.Stratigrafi adalah cara mempelajari umur benda-banda peninggalan masa pra-aksara berdasarkan letaknya di dalam lapisan tanah. Semakin ke dalam lapisan batuan, usia benda tersebut semakin tua. Cara ini mempunyai kelemahan, karena beberapa kejadian alam dapat mengakibatkan benda lapisan atas belum tentu lebih muda dari lapisan di bawahnya.
    2.Tipologi adalah cara mempelajari umur benda-benda peninggalan sejarah berdasarkan bentuk dan jenisnya. Makin sederhana bentuk peninggalan itu, makin tua usia benda tersebut. Cara ini digunakan untuk mendukung cara stratigrafi.
    3.Kimiawi adalah cara mempelajari umur benda berdasarkan unsure-unsur kimia yang terkandung di dalam benda yang ditemukan.
Sampai sini saja postingan ini, semoga dapat menambah wawasan anda. Sampai jumpa.


Read more...

  © Blogger template Webnolia by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP